DETIL ARTIKEL

Muslimat NU Kecamatan Bakung Gelar Pengajian Rutin Ahad Pon di Desa Bululawang

    Dibaca 125 kali

Bululawang, 28 September 2025 — Ratusan jamaah Muslimat NU dari berbagai desa se-Kecamatan Bakung memadati Balai Desa Bululawang pada Minggu pagi (28/09/2025) dalam rangka mengikuti Pengajian Rutin Ahad Pon. Kegiatan ini merupakan agenda bulanan yang digilir antar desa, dan kali ini Desa Bululawang mendapat kehormatan sebagai tuan rumah.

 

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan lantunan sholawat bersama. Ketua Panitia, Ibu Sri Rahayu, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh warga, pengurus ranting, dan pemerintah desa. “Tanpa gotong royong dan semangat kebersamaan, acara ini tidak akan bisa berjalan dengan baik. Mari kita jadikan pengajian ini sebagai momentum memperkuat iman dan tali silaturahmi,” ujar Ibu Sri Rahayu.

 

Kepala Desa Bululawang, Bapak Sutikno, juga memberikan sambutan hangat dan apresiasi kepada seluruh pengurus Muslimat NU yang telah aktif menyelenggarakan kegiatan keagamaan di wilayahnya. “Kami dari Pemerintah Desa sangat mendukung acara seperti ini. Selain memperkuat nilai keagamaan, ini juga menjadi sarana pembinaan karakter dan etika masyarakat, khususnya ibu-ibu yang punya peran penting di rumah dan lingkungan,” ungkapnya.

 

Acara inti diisi dengan ceramah agama oleh Ibu Hj. Chulaifah, seorang mubalighoh terkemuka dari Blitar. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema tentang tanggung jawab orang berilmu dalam mengamalkan ilmunya. “Ilmu itu bukan untuk disimpan. Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka ilmunya tidak akan bermanfaat — baik untuk dirinya maupun orang lain,” tegas beliau. Ia menambahkan bahwa keberkahan ilmu terletak pada seberapa jauh ia diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Hj. Chulaifah juga mengajak para jamaah, khususnya anggota Muslimat NU, untuk tidak hanya aktif mengikuti pengajian, tetapi juga menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. “Kita harus menjadi contoh dalam kesabaran, kejujuran, dan kepedulian. Jangan sampai ilmu hanya berhenti di lisan, tapi harus menyatu dalam perbuatan,” katanya penuh semangat.

 

Suasana pengajian berjalan khidmat dan penuh antusias. Jamaah tampak serius menyimak setiap nasihat yang disampaikan. Seusai ceramah, acara dilanjutkan dengan doa bersama dan istighotsah untuk keselamatan bangsa serta kemajuan desa-desa di Kecamatan Bakung.

 

 

Pengajian rutin ini ditutup menjelang waktu dzuhur. Para peserta pulang dengan semangat baru dan bekal ilmu yang mendalam. Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut sebagai media syiar Islam yang sejuk, mencerahkan, dan membangun masyarakat yang berilmu sekaligus beramal.